Selasa, 24 Agustus 2010

FENOMENA INDONESIA-MALAYSIA SERUMPUN NAMUN TIDAK PERNAH RUKUN

FENOMENA INDONESIA-MALAYSIA SERUMPUN NAMUN TIDAK PERNAH RUKUN


Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia Fadel Muhammad mengatakan, Malaysia meremehkan Indonesia dengan memperlakukan tiga petugas dari kementeriannya yang ditangkap polisi air Malaysia kurang layak.

"Tiga petugas dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) yang ditangkap polisi air Malaysia ditahan di kantor polisi Malaysia, dipakaikan pakaian tahanan, dan pada saat keluar ruangan tangannya diborgol," kata Fadel Muhammad pada diskusi polemik "Indonesia-Malaysia: Serumpun tapi Tidak Rukun" di Jakarta, Sabtu (21/8/2010).

Menurut dia, perlakuan polisi Malaysia itu meremehkan Indonesia. Apalagi tiga orang tersebut adalah petugas resmi yang ditangkap saat menjalankan tugas, yakni menangkap tujuh nelayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.

Fadel meminta pemerintah untuk bersikap lebih tegas karena kalau terus-menerus seperti ini, ia mengkhawatirkan tindakan Malaysia akan semakin meremehkan Indonesia.

Sementara itu, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio mengatakan, pejabat di Kementerian Pertahanan bergaul banyak dengan pejabat di Kementerian Pertahanan maupun militer dari Malaysia. "Setahu saya tidak ada pejabat militer Malaysia yang meremehkan Indonesia," katanya.

Untuk menjaga pertahanan di wilayah perbatasan, kata dia, Kementerian Pertahanan melakukan kerja sama pertahanan dengan Malaysia maupun dengan Singapura. Kalau muncul anggapan yang menyebutkan Pemerintah Indonesia lemah, menurut dia, mungkin anggapan tersebut muncul dari masyarakat Indonesia sendiri.

Sebanyak tiga petugas dari KKP ditangkap polisi perairan Malaysia setelah menangkap tujuh nelayan Malaysia yang ketahuan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.

Tiga petugas dari KKP kemudian ditahan di Malaysia dan mereka dibebaskan dengan cara diberter dengan tujuh nelayan Malaysia.

Sumber : : http://luthvy01.blogspot.com/2010/08/fenomena-indonesia-malaysia-serumpun.html#ixzz0xVLvvShW

0 komentar:

Posting Komentar